Selamat Datang!

Di Galeri Saya Kolase Usang

Antologi Galeri Ikuti Saya!

Tentang Penulis

Tidur
Makan
Nongkrong
Siapa Saya?

Angga Imantaka

Penulis Amatiran

Manusia yang hingga kini masih mencari jati dirinya.

Kesibukan sehari-hari adalah menjadi manusia normal yang terkadang berubah menjadi nokturnal, dan hobi menulisnya masih tergantung mood.

Antologi

Manifestasi Hati

Segera!

Galeri

Sebuah Harap

 

Tak perlu risau bila hidupmu akan selalu kuganggu,
Tak perlu resah bila hadirmu akan terus kutunggu.

Sebab dalam diam aku tetap mencintaimu,
Bahkan di tiap malamku selalu ada doa untukmu.

Tenang saja, itu sudah menjadi keahlianku,
Menanti kemustahilan yang berwujud dirimu. 
.
.
.
📷: ©️ Wallpaperscraft

Pandemi Hati


Di batas - batas kota, di antara mata dan juga kata.
Ada yang memaksa kita untuk tak berjumpa, entah itu bencana atau sebuah rencana.

Beberapa hari telah terlewati, rindu – rindu mengisolasi dirinya sendiri.
Merantai diri di udara, menunggu pemiliknya tiba.

Perjumpaan sedang terjeda waktu, jarak pun menunda temu.
Percayalah, pandemi akan segera berlalu, begitu juga rindu – rindu.

Lekas sembuh bumiku,
lekas pula kita bertemu.
.
.
.
📷: ©️ Wallpaperscraft

Distorsi Kenangan

 
Terkadang saat seseorang sedang jatuh cinta, ia dapat menjadi orang yang berbeda dari biasanya. Melakukan hal hina demi menuruti segala keinginannya adalah sesuatu hal yang terdengar biasa.

Terkadang saat seseorang sedang jatuh hati, ia dapat menghiraukan segala perkataan hati. Mematikan sebuah logika demi menyenangkan orang yang dianggap sebagai tambatan hati adalah sesuatu hal yang dengan mudah untuk ditepati.

Sebab apabila cinta telah bersarang dirongga dada, ia akan dibutakan oleh segala tipu dayanya. Dan sebab apabila hati telah merajut kisahnya, ia rela mati demi orang yang dicintainya. Namun itu semua memiliki sebuah resiko ketika suatu hubungan telah menemui kata usai. Sebuah lelucon hinaan akan mudah terbit setelah perasaan lama telah terurai.

Andai saja aku dapat terbang ke ujung angkasa, akan kutembus setiap atmosfer yang ada ditubuh semesta. Bukan untuk menggapai milyaran bintang yang berkerlip indah, namun untuk mencari sebuah energi yang selalu dihindari.

Bila saja aku dapat berlari secepat cahaya, akan kutempuh sejauh apapun ia berada. Bukan untuk memijakkan kedua kaki ditiap planetnya, namun untuk menemukan sebuah lubang hitam yang terletak di puluhan ribu tahun cahaya yang berbeda.

Menjadi molekul kecil karena terdistorsi lubang hitam mungkin satu-satunya hal yang sedang aku inginkan untuk saat ini. Menghilang ditelan ruang waktu mungkin satu-satunya jalan terbaik untuk keluar dari masalah kali ini.
.
.
.
📷: ©️ Wallpaperscraft

Hati Yang Menjelma Bagai Kapal

 
Pergi jauh dengan hati yang mendera, membawa serpihan hati yang masih utuh menelusuri samudera.

Tanpa seorang nahkoda didalamnya, hanya lapang dada yang membuatnya beranjak atas kepergiannya.

Tak ada satupun awak diatasnya, hanya perasaan muak yang masih ada dalam ingatannya.

Apabila badai yang menerpa adalah hembusan perasaanmu yang menempa, tetap kuarungi walau dengan hati yang hampa.

Mual hanyalah sebuah tanda bahwa sisa-sisa namamu siap untuk kumuntahkan semua.

Apabila karang yang menghadang adalah bayang wajahmu yang datang menghalang, tetap kuterjang walau hanya berteman bayang.

Patah hanyalah sebuah rasa bahwa tiap retakan yang kau cipta, akan rekat kembali pada waktunya.

Dan apabila akhirnya angin membawaku ketepian, itu pertanda bahwa saatnya takdirku telah mengakhiri kesendirian.
.
.
.
📷: ©️wallpaperscraft

Hati Yang Belum Siap Jatuh Lagi

 
Hari demi hari telah kulalui, tanpa hangatnya sebuah perasaan yang hadir menemani. Perasaan yang mampu membuat hari menjadi lebih bersemangat, ditiap detiknya yang mampu membuat getaran yang begitu hebat.

Sejak lama telah kurindukan; lembutnya sebuah sapaan penuh dengan perasaan, canda tawa dikala bersamaan, juga pertengkaran kecil yang tercipta karena kecemburuan.

Sebab melupakan bukan hanya perkara meniadakan, ia pantas untuk dirayakan walau hanya dengan kesendirian. Sebab mengingatpun bukan berarti belum terlepas dari masa lalu yang mengikat. Ia layak untuk di akui walau hati tak pernah berharap untuk kembali.

Hati demi hati yang menghampiri coba untuk kulabuhi, namun hatiku menolak cintanya terjalin kembali. Bukan berarti tak mau lagi menjalin relasi, ia hanya ingin rasanya tumbuh sempurna pada sosok yang tak kenal kata pergi.

Mungkin hatiku terlalu marah, sebab ia telah muak jatuh kepelukan yang salah. Dan mungkin ia begitu kesal atas semua rasa yang pernah ada hanya berujung sesal.

Aku selalu mengerti mengapa hatiku begitu egois, ia hanya butuh waktu untuk memulikan raganya yang pernah teriris. Sebuah raga yang begitu mulia, namun telah dikhianati dengan sia-sia.

Sampai suatu saat aku akan siap untuk jatuh cinta lagi, sebab hatiku telah mengizinkan cintanya untuk jatuh kembali. Dan apabila aku telah bahagia kembali, mungkin karena hatiku telah siap untuk merekah lagi.
.
.
.
📷: ©️wallpaperscraft

Terbang Melupakan

 
Pernahkah sedikitpun terbesit dipikiranmu tentang aku? Tentang kita dimasa itu?

Pernahkah sedetikpun terlintas diingatanmu tentang perjuanganku? Tentang semua usaha agar terciptanya senyum diwajah indahmu?

Pernahkah?

Masihkah ada sisa-sisa namaku diingatan hatimu? Sebuah nama yang selalu kau ucapkan ketika sedang merindu?

Masihkah ada bayang-bayangku yang menemani dalam tidur lelapmu? Sebuah bayang yang selalu menghantui disetiap bunga mimpimu?

Masihkah?

Atau kini semuanya telah terlupa? Tak mengapa.

Bahwa sesungguhnya semua ini benar-benar membuatku tersadar. Setiap cerita yang telah terjadi, ada makna dibalik itu semua yang dapat dimengerti.

Kau; ibarat seekor burung yang sedang terluka parah. Hatimu; ibarat sebuah sayap yang sedang lumpuh karena patah.

Waktu yang bergulir kulewatkan hanya untuk merawat lukamu, menghabiskan semua waktuku hanya untuk membuat terbitnya indah senyumanmu.

Saat sayapmu sudah bisa direntangkan, kukira kau akan membawaku terbang ke cakrawala yang mengagumkan. Tetapi aku salah.

Saat hatimu sudah kembali kuutuhkan, kukira kau akan tetap mendekapku dalam sebuah pelukan. Tetapi aku keliru.

Aku tak pernah menyadari bahwa saat sayapmu telah pulih kembali, kau akan segera pergi dan terbang jauh sangat tinggi.
.
.
.
📷: ©️ wallpaperscraft

Senja Tanpamu

 
Senja mengajarkanku arti dari makna pertemuan dan perpisahan.
Bahwa sejatinya temu tak selalu identik dengan indah, pisah tak mesti berakhir dengan gundah.

Terkadang sebuah pertemuan selalu digambarkan dengan keindahan yang hanya dilihat dari segi perasaan. Begitu pula dengan perpisahan, yang hanya dihiasi dengan duka air mata yang mengalir bercucuran.

Roda kehidupan akan terus berputar sebagaimana mestinya, dan kemudian akan berhenti pada saat jasad telah terpisah dari ruhnya.

Ribuan senja yang telah hadir tanpa dirimu, tetap kunikmati bersama takdir yang terukir pada garis waktu. Mengawali setiap pertemuan dengan ritual penyambutan, mengakhiri setiap perpisahan dengan sebuah senyuman.

Ribuan senja yang telah hadir tak pernah sia-sia. Sebab ia mengajarkanku bahwa cahaya yang hendak hilang dipenghujung cakrawala adalah ucapan selamat tinggal paling manis yang pernah ada.

Senja juga mengajarkanku arti dari makna menunggu dan merindu. Tetap ditunggu sampai semesta mengizikanku untuk kembali bertemu. Sebab sesuatu yang begitu indah akan tetap pergi saat tibanya waktu berpisah.

Aku percaya bahwa roda kehidupan akan tetap berputar, sampai suatu saat akan berhenti pada titik dimana hatiku akan dibuat kembali bergetar.

Senja memang hadir sebentar saja. Sebab Tuhan telah mengajarkanku bahwa setiap duka yang ada tak perlu diratapi dengan berlama-lama.
.
.
.
📷: ©️wallpaperscraft

Kontak

Telepon :

-

Alamat :

Di planet yang sama,
Bumi.

Email :

-